1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
·
Apa yang dimaksud Sistem Informasi Akuntansi?
Sistem adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang
kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang
berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi
syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang
dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
·
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses
berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
·
Alasan
mengapa mempelajari desain dan manajemen sistem informasi akuntansi?
1. Karena Informasi sangat dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan
2. SIA digunakan untuk melakukan kontrol
terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3. Menyiapkan data data keuangan dan non
keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
·
Jelaskan peran yang
dimainkan oleh SIA dalam rantai nilai?
·
Peran SIA dalam Rantai Nilai
(VALUE
CHAIN)
·
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk
pelanggan. Hal tersebut membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang
berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities)
yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics
·
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualnya.
2. Operasi (operations)
·
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa
atau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics
·
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk
yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan
·
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.
5. Pelayanan (service)
·
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities)
yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien
dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi,
keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi
untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan
bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh:
penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru,
pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan
bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
2. SISTEM AKUNTANSI
SEBAGAIN PROSES BISNIS
·
Fungsi yang dilaksanakan
oleh Sistem Informasi Akuntansi?
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem
Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem
CBIS lainnya :
* SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
* Berpegang pada prosedur yang relatif standar
* Menangani data rinci
* Berfokus historis
* Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi
pada sebuah organisasi antara lain :
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi
pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
* Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi
bisnis harian.
* Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
* Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses
oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi
Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan
cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
* Spesialis Informasi
* Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi
perusahaan:
* Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan
jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut
meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan
produk baru tersebut
* Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang
berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh
EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian
diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut
untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang
berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
* Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah
untuk tercapainya suatu keputusan.
* Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen
lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi
Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
* Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan
keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
* Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
·
Jenis-jenis
informasi yang disediakan Sistem Informasi Akuntansi?
Jenis-jenis sistem informasi menurut kebutuhan
manajemen, antara lain:
·
1. Transaction Processing System (TPS)
·
TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses datadata dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Contoh:
·
proses dan tracking order, payroll, A/P, A/R,
dll.
·
2. Management Information System (MIS)
·
MIS adalah sistem informasi yang menyajikan
berbagai bentuk laporan yang diperlukan
·
manajemen untuk analisis dan pengambilan
keputusan. Menggunakan database untuk menyimpan
·
hasil pengolahan transaksi oleh TPS. Contoh:
inventory control, annual budget, dll.
·
3. Decision Support System (DSS)
·
DSS adalah pengembangan SIM yang dilengkapi
dengan kemampuan analisis untuk menghasilkan
·
beberapa alternatif pertimbangan keputusan
atau informasi lain yang terkait dengan suatu fokus
·
pengambilan keputusan sebagai penunjang
keputusan yang akan tetap dilakukan oleh manajemen.
·
Contoh: production scheduling, cost analysis,
dll.
·
4. Executive Information System (EIS)
·
ESS membantu para eksekutif atau manajemen
tingkat strategis dalam mengatur interaksi mereka
·
dengan lingkungan eksternal, memberikan
berbagai informasi yang diperlukan terkait dengan
·
masalah-masalah strategis dan pengambilan
keputusan yang tidak terstruktur. ESS biasanya
·
menyajikan informasi dalam bentuk grafik dan
menggunakan data dari TPS dan MIS.
·
5. Expert System (ES)/ Knowledge Work System
(KWS)
·
ES adalah sistem informasi yang menggunakan
ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan
·
keputusan untuk masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh para ahli/ pakar
·
untuk bidang tertentu. ES adalah bentuk
sistem Artificial Intelligence (AI).
·
AI adalah sistem yang memiliki karakteristik
antara lain:
·
- berpikir seperti manusia
·
- bertingkah seperti manusia
·
- berpikir rasional
·
- bertingkah rasional
·
Beberapa aplikasi AI selain ES adalah:
robotik, fuzzy logic, neural network, natural language,
·
speech recognation, virtual reality, dll.
·
6. Office Automation System (OAS)
·
OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan
·
hanya menganalisis informsi sedemikian rupa
untuk mentransformasikan data atau
·
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum membaginya atau menyebarkannya.
·
Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti
word proessing, spreadsheets, destop, publishing,
·
electronic scheduling dan komunikasi melalui
voice mail, email, dan video confrencing.
·
7. Group Decision Support System (GDSS)/
Computer Supported Collaborative Work (CSCW)
·
GDSS adalah sistem yang digunakan untuk
membuat keputusan semi-terstruktur dan takterstruktur oleh kelompok pengambil
keputusan, mendukung berbagai konfigurasi yang berbedabeda baik secara hardware
maupun software. GDSS membawa kelompok (groupware) bersamasama menyelesaikan
masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner,
·
konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak
GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku
·
kelompok negatif tertentu seperti kurangnya
partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau
·
tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut
pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota
·
kelompok vokal, dan pembuatan keputusan
'group think'.
·
Tujuan
pengendalian internal dasar Sistem Informasi Akuntansi?
1. Pengertian
sistem pengendalian intern
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin
sebagai suatu sistem yangbebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian
intern yang baik merupakan cara bagisuatu sistem untuk melindungi diri dari
tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti sempit, pengendalian internhanya
dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan mendatar
maupun penjumlahan menurun.
Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang
meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan
dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :
1. mengamankan aktiva
perusahaan
2. mengecek kecermatan
dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi
4. mendorong agar
kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan
pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam
perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas
dapat ditemukan beberapa konsep dasar berikut :
§
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu,
atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan
§
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir,
namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan
komisaris, manajemen dan personil lain.
§
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian
intern tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
§
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan
yaitu pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan kehandalan data akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan
manajemen. Sistem pengendalian intern merupakan kebijakan, praktik, dan
prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai empat tujuan utama :
1. Untuk menjaga aktiva
perusahaan
2. Untuk memastikan
akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan
efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur
kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi
operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan
mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi
waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .
2. Karakteristik
sistem pengendalian intern
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik
dari sistem tersebut yaitu :
§
Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui
transaksi dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk
mengetahui bahwa transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
§
Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
§
Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda
terhadap aktiva yang dimiliki.
§
Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
§
Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup,
sesuai dengan tingkat pertanggungjawabannya.
§
Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
3. Pengendalian
intern dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk
mencapai tujuan pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan
(persediaan) dan kewajiban perusahaan, menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk merancang unsur-unsur pengendalian
akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian, terdapat tiga unsur pokok
yaitu :
a. Organisasi
1. Fungsi pembelian
terpisah dari fungsi penerimaan barang.
2. Fungsi pembelian harus
terpisah dengan fungsi akuntansi.
3. Fungsi penerimaan
barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang.
4. Transaksi pembelian
harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian, penerimaan barang,
pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang lain.
5. Transaksi retur
pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, penerimaan barang, pencatat
utang, fungsi akuntansi yang lain.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Surat permintaan
pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau oleh kepala
fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai.
2. Surat order pembelian
diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.
3. Laporan penerimaan
barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar oleh
kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi.
5. Memo debit untuk retur
pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman
barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang.
7. Pencatatan terjadinya
utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan
berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang didukung
dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan utang di
dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan di dalam
register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang.
10. Pencatatan di dalam
jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.
c. Praktik yang sehat ;
1. Surat permintaan
pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi gudang.
2. Surat order pembelian
bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pembelian.
3. Laporan penerimaan
barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penerimaan barang.
4. Memo debit untuk retur
pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi pembelian.
5. Laporan penerimaan
barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi pengiriman barang.
6. Pemasok dipilih
berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
7. Barang hanya diperiksa
dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini telah menerima
tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
8. Fungsi penerimaan
barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara
menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya dengan
tembusan surat order pembelian.
9. Terdapat pengecekan,
syarat pembelian, dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari pemasok sebelum
faktur tersebut diproses untuk dibayar.
10. Catatan yang berfungsi
sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening
control utang di dalam buku besar.
11. Pembayaran faktur
dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah kehilangan kesempatan
untuk memperoleh potongan tunai.
12. Bukti kas keluar
beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh fungsi pengeluaran kas setelah
cek dikirimkan kepada pemasok.
4. Pengendalian
akuntansi
Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan
harta perusahaan. Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu :
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan
menjadi :
a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas
(segregation of duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of
responsibility) yang tegas.
b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi,
penjelasan, bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh
objek dari sistem informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian, yaitu:
1. Dokumentasi yang
disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi daftar rekening
dan dokumentasi prosedur manual.
2. Dokumentasi yang ada
di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem, program operasi,
dan dokumentasi data.
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam
komputer untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.
d. Pengendalian keamanan fisik.
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan
fisik yang membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap
pengasetan fisik, pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.
e. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan
data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak
yang tidak berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem
komputer. Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang
cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar
sesuai prosedural.
Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :
§
Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau
mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian
masukan umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat,
penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
§
Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi,
dan lain-lain.
§
Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa
masukan dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara
absah dan pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup
rekonsiliasi, penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit
periodik, laporan ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.
5. Pengendalian
Administrasi
pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong
ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik
dapat menghindari perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu
mewujudkan tujuan dan mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.